Perbedaan Baja Baja Ringan
Perbedaan baja baja ringan – Sebelum memulai membangun sebuah bangunan konstruksi, memilih jenis material yang sesuai dengan kebutuhan menjadi hal yang cukup penting.Hal yang sederhana misalnya, memilih menggunakan rangka baja berat/ konvensional atau menggunakan baja ringan. Pemilihan baja konvensional maupun baja ringan ini juga tentu akan berpengaruh terhadap rancangan anggaran bangunan.
Umumnya, baja konvensional/ baja berat/ baja biasa yang sering dilihat adalah jenis baja yang ukurannya sudah pasti besar, memiliki beban yang berat, dan digunakan untuk konstruksi-konstruksi bangunan besar misal; jembatan, gudang besar, dan bangunan-bangunan besar lainnya.
Jika berbicara tentang baja ringan, gambaran sederhananya adalah sebuah baja yang memiliki berat yang ringan – beda berat dengan baja konvensional.

Mari kita bahas perbedaan baja dan baja ringan secara lebih mendalam lagi!

Definisi

Sebelum membahas perbedaan antara baja konvensional dan baja ringan, mari kita berangkat dari definisi antara keduanya.
Baja Berat
Menurut Wikipedia Indonesia, baja adalah logam besi (fe) yang berfungsi sebagai unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon (c). Besi dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal, Body Center Cubic (BCC) dan Face Center Cubic (FCC), kedua kristal ini dapat ditentukan dari temperatur baja ketika ditempa.
Kandungan unsur karbon yang ada di dalam baja nilainya berkisar antara 0.2% – 2.1% dari berat total baja yang sesuai dengan grade-nya.
Selain unsur besi dan karbon yang menjadi unsur utama pembentuk baja, ada unsur kimia lain yang terlibat dalam pembentukan baja seperti: mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen, dan alumunium. Serta terdapat elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik baja yaitu: nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium, dan niobium.
Baja Ringan
Sedangkan definisi baja ringan itu sendiri adalah baja karbon yang bersifat kaku dan kuat sehingga banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Baja ringan memiliki kekuatan yang tidak kalah dengan kekuatan dengan baja konvensional. Hanya saja baja ringan memiliki tampilan fisik yang lebih tipis dan memiliki beban yang ringan.
Baja ringan mutu tinggi memiliki tegangan tarik tinggi 550Mpa atau biasa disebut G550. yang memiliki modulus elastitisan 200.000Mpa.
Adapun perbedaan baja dan baja ringan secara spesifik yaitu:

Proses Pembentukan

Dilihat dari segi proses pembentukannya, baja konvensional dibentuk ketika masih berwujud liquid atau cairan dengan suhu yang sangat panas. Cairan baja tersebut akan dituangkan pada sebuah cetakan dengan teknik yang khusus dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Sedangkan baja ringan dibentuk saat suhu carian baja mulai dingin atau disebut dengan istilah Cold Form Steel. Perbedaan proses pembentukan yang diakibatkan oleh suhu inilah yang menjadi faktor penyebab berat dan tidaknya massa besi baja tersebut.

Komposisi Karbon

Perbedaan kedua adalah dilihat dari kandungan karbon yang ada baik pada baja konvensional maupun pada baja ringan. Kadar baja konvensinal mencapai 0.3% hingga 1.7% dari berat total. Sedangkan kadar kandungan karbon yang terdapat pada baja ringan adalah sekitar 0.16% hingga 0.29% dari total beratnya.
Perbedaan komposisi kandungan pada karbon ini sangat memengaruhi kekuatan dan daktalitas dari baja itu sendiri. Semakin banyak kandungan karbon, maka tingkat kekerasan dan kekuatan tariknya akan tinggi. Tetapi, hal ini akan membuat baja tersebut menjadi getas dan tidak ulet pastinya.

Berat

Yang menjadi perbedaan mendasar dari kedua material ini adalah perbandingan berat. Baja konvensional dan baja ringan memiliki berat yang sangat signifikan. Baja konvensional dengan bentuk dan ukuran yang lebih besar daripada baja ringan.
Dari perbedaan berat ini membuat baja konvensional digunakan menjadi struktur utama seperti tiang kolom atau pilar sehingga lebih efektif dalam menyalurkan beban. Sedangka baja ringan akan lebih efisien jika digunaka pada struktur yang lebih membutuhkan kuat tarik tinggi tetapi dengan material yang ringan seperti pembuatan atap karena akan mengurangi bebn yang harus di terima gedung atau bangunan konstruksi tersebut.

Kekuatan dan Daktalitas

Jika dilihat dari segi kekuatan, baja konvensional bisa dikatakan masih lebih unggul di bandingkan dengan baja ringan. Hal ini di akibatkan baja konvensional mengandung karbon yang cukup banyak yang membuat baja konvensional lebih kaku dan kuat dalam menerima beban. Akan tetapi, baja ringan lebih ulet.
Untuk waktu penggunaan, baja ringan lebih unggul jika di bandingkan dengan baja konvensional karena lapisan baja ringan lebih kuat menahan karat jika di bandingkan dengan baja konvensional. Belum lagi jika perbandingannya dilihat dari daktalitas, baja ringan lebih daktail dan lentur jika di bandingkan dengan baja konvensional.
Itulah perbedaan baja dan baja ringan jika dilihat dari ke-empat point yang ada diatas. Semua kembali pada kebutuhan masing-masing dan menyesuaikan kondisi lapangan dan proyek dari konstruksi yang akan di kerjakan.
Untuk membaca artikel lainnya mengenai baja ringan dan sebagainya di website Baja Ringan System
Sumber: Google
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: