Baja Ringan untuk Atap – Penggunaan kayu sebagai rangka untuk atap sudah lazim kita temu di hampir seluruh wilayah Indonesia. Terdapat bebagai jenis kayu dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda. Memang, menggunakan rangka kayu sebagai atap menjadi pilihan yang mudah karena kayu banyak tersedia. Tetapi, kayu memiliki beberapa kekurangan diantaranya mudah rapuh dan lapuk.
Saat ini, alternatif menggantikan kayu untuk rangka atap memang sudah beragam, bisa menggunakan baja berat ataupun baja ringan. Baja ringan bisa dipilih sebagai alternatif utama untuk menggantikan rangka kayu.
Baca Juga : Atap Bentang Lebar; Magna System Solusinya
Ada beberapa alasan beberapa orang mulai mengganti rangka atap kayunya dengan rangka atap baja ringan, seperti:
Faktor Cuaca
Cuaca di Indonesia memang tropis, akan tetapi durasi perpindahan cuaca yang ada bisa menjadi faktor yang membuat kayu akan semakin lapuk. Seberapa kuatnya kayu yang digunakan, jika memang durasi penggunaanya sudah terlalu lama maka akan lapuk juga.
Jika tidak dilakukan pergantian rangka atap, akan bisa dipastikan bahwa atap anda tidak akan kuat dan bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Kuda-Kuda
Kuda-kuda pada sebuah atap menjadi salah satu hal yang penting. Kuda-kuda ini berperan untuk menahan beban pada kayu yang juga menahan beban dari jenis atap yang digunakan. Rangka kuda-kuda untuk jangka waktu yang lama membuat kekuatannya semakin berkurang dan bisa lapuk karena faktor cuaca diatas.
Jika kondisi kuda-kuda pada rangka kayu ini juga akan berpengaruh kedepannya.
Alternatif dari kedua faktor diatas adalah dengan mengganti rangka kayu dengan rangka baja ringan untuk atap.
Apa Saja Kelebihan Baja Ringan untuk Atap?
Variasi Bentuk
Kelebihan rangka baja ringan daripada kayu untuk atap salah satunya adalah memiliki bentuk rangka yang bervariasi. Bentuk ini bisa dibuat mengikuti berbagai model atap yang diinginkan oleh pemiliknya. Meskipun memiliki berbagai macam variasi bentukm model rangka atap baja ringan juga harus disesuaikan dengan pembebanan yang akan ditumpu pada rangka atap tersebut.
Ada cara yang cukup mudah jika memang ingin memastikan apakah kekuatan baja ringan untuk atap itu benar-benar kuat, jarak antar baja ringan yang digunakan sebaiknya dibuat semakit rapat dengan jarak maksimal kerenggangan antara baja ringan satu dengan yang lainnya adalah 150cm.
Ringan, Kuat, Tahan Lama, dan Mudah Dipasang
Sesuai dengan namanya, berat baja ringan atap ± 9 kg / m² ukuran yang jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan baja konvensional atau baja berat pada umumnya. Berat rata-ratanya jika dibandingkan dengan baja konvensional jauh lebih sedikit. Dengan menggunakan baja ringan, struktur pondasi bangunan yang ada dibawahnya tidak perlu menyangga beban yang terlalu berat seperti saat menggunakan baja konvensional. Meskipun ringa, kekuatan baja ringan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Baja ringan terbuat dari jenis logam yang membuat baja ringan untuk atap ini memiliki kualitas ketahanan yang baik. Rangka yang menggunakan baja ringan tidak mudah lapuk dan menyusuk meskipun terdampak perubahan cuaca. Hal ini karena adanya campuran alumunium terbaik.
Pemasangan baja ringan untuk atap pun sangat mudah. Jika memilih aplikator baja ringan terpercaya, pasti anda tidak akan melihat pemotongan material di lokasi proyek. Baja ringan akan dibawa sesuai dengan desain yang sudah ditentukan. Selain itu, sistem sambungan yang dimiliki baja ringan pun sangat mudah. Dengan sambungan seperti Self Drilling Screw dan materal sambungan baja ringan lainnya, tentu akan membuat semakin kokoh dari atap tersebut.
Tegangan Tarik Tinggi
Baja ringan memiliki tingkat kelenturan yang cukup tinggi dari jenis atap lainnya. Kelenturan menjadi salah satu hal yang cukup penting untuk atap anda. Karena semakin besar tegangan tarik pada atap, maka semakin banyak pula energi yang diserap. Tegangan tarik yang dimilik baja ringan yaitu sekitar 550Mpa, lebih besar jika dibandingkan dengan tegangan tarik baja konvensional yang hanya 300Mpa. Begitupun jika dibandingkan dengan material kayu yang memiliki sifat lebih getas, keras dan lebih cepat hancur dibandingkan dengan baja ringan.
Kekuatan tegangan tinggi ini membuat baja ringan untuk atap akan mampu menahan keruntuhan dan dapat menjaga kestabilan dari bangunan.
Anti Karat & Ramah Lingkungan
Baja ringan memiliki kelebihan anti karat jika dibandingkan dengan baja konvensional. Ada dua jenis lapisan anti karat yang ada di pasar Indonesia, lapisan pertama adalah lapisan alumunium zinc/ galvalume yang memiliki tebal lapisan 100gr/m². Lapisan kedua adalah lapisan Z atau galvanis yang memiliki ketebalan lapisan 220gr/m².
Baca Juga : Atap Zincalume dengan Keunggulannya
Kedua lapisan ini menjadi penglau bagi karat yang bersifat korosi untuk baja ringan. Berbeda dengan baja konvensional yang tidak dilapisi dengan dua lapisan tersebut.
Dengan sifat antikarat yang dimiliki oleh baja ringan, tentu akan membuat penggunaan baja ringan ini lebih awet. Sekalipun memang harus dilakukan renovasi pada atap, baja ringan ini bisa di daur ulang dan digunakan kembali setelah pemakaian. Tentu akan berbeda jika menggunakan rangka atap kayu sebagai bahan dasar material. Perlu memotong kayu untuk menambah ukuran misalnya, dengan demikian akan diperlukan lebih banyak pohon yang akan ditebang.
Untuk membaca artikel lainnya mengenai baja ringan dan sebagainya di website Baja Ringan System
Sumber: Google
Post A Comment:
0 comments: