Mendesain Rumah Ramah Lingkungan – Rumah ramah lingkungan, kini menjadi pilihan bagi setiap orang yang baru saja akan membangun rumah, begitupun jika ingin melakukan renovasi menjadi rumah ramah lingkungan.
Rumah ramah lingkungan bukan hanya sekadar nama saja. Tetapi juga perlu langkah yang benar-benar nyata untuk mewujudkannya. Rumah ini sebenarnya hadir untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan seperti perubahan iklim dan pemanasan global, maka dari itu hingga saat ini semakin banyak model rumah ramah lingkungan.
Mendesain rumah ramah lingkungan bisa dilihat dari konsep ramah lingkungan yang ada dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Rumah ramah lingkungan memang identik dengan segala sesuatu yang hijau dan asri, ramah lingkungan juga bisa berkaitan dengan energi dan penggunaanya, seperti penggunaan listrik dan pengolahan air yang baik. Misalnya, menambahkan panel surya dan membuat biopori serta sumur resapan pada taman dan halaman rumah maupun sekeliling rumah.
Mendesain Rumah Ramah Lingkungan
Jika baru ingin membangun rumah ramah lingkungan ini, ada beberapa ciri agar dapat dikategorikan sebagai rumah ramah lingkunga. Apa saja cirinya? Simak ya pembahasan berikut ini!
Pemilihan Lokasi
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pembangunan rumah ramah lingkungan ini yaitu memilih lokasi yang tepat dan efisien. Pemilihan lokasi ini akan jadi sangat penting dan dilakukan agar tidak salah dalam memilih lokasi. Pembangunan rumah ramah lingkungan ini tidak cocok jika dibangun di lokasi yang berada di bantaran sungai, dekat dengan area pembuangan sampah, maupun berada di wilayah daerah resapan air.
Misalnya pemilihan lokasi berada di dekat bantaran sungai, dampak yang akan terjadi adalah akan mengganggu siklus daur air dan mengganggu daerah resapan air yang bisa mengakibatkan banjir. Begitupun jika pemilihan lokasi berada dekat dengan area pembuangan sampah, saat musim penghujan akan mengakibatkan hunian akan berpotensi mengalami pencemaran udara dan pencemaran air tanah.
Pemilihan lokasi ini juga harus terlebih dahulu meiliki izin pembangunan yang sah agar tidak terjadi pembangunan yang memanfaatkan lahan yang tidak tepat penggunaanya, lahan hijau misalnya.
Pemilihan lokasi yang efisien yang dimaksudkan adalah jarak dari rumah menuju ke tempat-tempat yang dibutuhkan seperti kantor, sekolah, hingga pusat perbelanjaan. Secara sederhana, semakin dekat jarak antara lokasi rumah dengan tempat tersebut, maka akan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas penghuni rumah.
Area Terbuka Hijau
Area terbuka hijau yang dimaksud adalah adanya ketersediaan lahan yang ada disekitaran rumah ramah lingkungan yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Ruang terbuka hijau yang biasanya adalah tersedianya lahan yang cukup dan disesuaikan luas tanah, minimal 30% dari luas keseluruhan lahan.
Adanya halaman yang berfungsi sebagai area terbuka hijau ini dapat berfungsi untuk memperbaiki kualitas udara dan tentunya akan membuat rumah menjadi sejuk, befungsi sebagai area resapan air.Semakin banyak tumbuhan atau pohon, maka semakin banyak resapan air.
Sirkulasi Udara
Rumah ramah lingkungan harus memiliki sirkulasi udara yang baik. Pola sirkulasi ini membuat pertukaran udara dari dalam rumah dan luar rumah harus berlangsung secara lancar.
Langkah yang harus dilakukan agar memiliki sirkulasi udara yang baik adalah dengan adanya ventilasi udara dan jendela yang mencukupi. Selain itu, rumah ramah lingkungan memiliki sekat yang sedikit di dalamnnya. Hal ini dilakukan agar sirkulasi udara berlangsung secara merata ke seluruh bagian rumah dan tidak akan membuat ruangan menjadi pengap.
Hemat Energi
Hemat energi menjadi salah satu ciri dari desain rumah ramah lingkungan. Langkah yang biasanya dilakukan untuk menghemat energi di rumah adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti sinar matahari dan mengurangi konsumsi listrik. Biasanya, rumah ramah lingkungan sudah di desain agar menerima sinar matahari secara cukup sebagai sumber pencahayaan utama.
Untuk memaksimalkan sinar matahari, biasanya desain rumah ramah lingkungan menggunakan panel surya pada bagian atapnya. Panel surya ini berfungsi untuk menyerap energi matahari yang diubah menjadi energi listrik.
Pemilihan Material
Pemilihan material ini juga tidak kalah penting untuk pembangunan rumah ramah lingkungan. Hindari material atapseperti seng atau asbel yang memiliki resiko membuat rumah menjadi semakin panas. Selain itu, pemilihan rangka atap yang tepat juga menjadi bagian tak terpisahkan. Baca Juga : Jembatan Bailey; Kebutuhan Jembatan Mendesak
Dengan pemilihan material yang tepat serta memasang insulator sebagai peredam panas, rumah ramah lingkungan biasanya tidak membutuhkan pendingin ruangan yang boros energi serta malah menghasilkan gas yang akan merusak lapisan ozon.
Pemilihan material yang bisa dilakukan adalah dengan memilih material yang yang bisa dilakukan daur ulang saat akan melakukan renovasi. Penting, karena pemilihan material daur ulang ini juga membantu mengurangi dampak sampah yang akan diakibatkan dari material yang ada.
Kalau punya keingian membuat rumah ramah lingkungan, berarti harus siap dengan segala konsekuensinya termasuk pola hidup yang mendukung konsep ramah lingkungan. Jangan setengah-setengah!
Untuk membaca artikel lainnya mengenai baja ringan dan sebagainya di website Baja Ringan System
Sumber: Google
Post A Comment:
0 comments: